Selasa, 07 Agustus 2012

finding forrester

Malam ini malam yang cukup dingin. langit yang berwarna hitam di hiasi seperti ada nya kutu kutu  putih yang berkelip kelip kelip seakan berpindah secara perlahan. tentunya tidak berpindah, tetapi yang diaberpindah.
Angan angan untuk masa depan adalah cita cita.

Angan angan yang selalu berganti ditiap umurnya. sewaktu aku sangat muda, aku ingin mengabdi kepada orang orang yang kesusahan terhdap penyakitnya. tetapi semakin bertambah semakin berubah.
dan hari ini aku bertanya kepada diri sendiri, angan angan apa yg akan aku tepakkan?

Beberapa tahun yang lalu, aku bertanya dan berbicara kepada diri. aku ingin mempunyai perpustakan yang berisii buku tua hingga modern. menulis karangan dan mempublikasikannya.

A few hours ago i was watching a movie that i think is very boring, but i do not want to change the channel because my curiosity. finally i watched it.
first of all i read the tittle, "finding forester"? mencari rimbawan? and it was not identical with its. then i read for the second and i was wondering i just read it wrong. "finding forrester" little difference in sentence isn't it? haha

Film ini menceritakan mengenai sastra dan kehidupan. Dimana William Forrester adalah penulis terkenal yang mendapatkan penghargaan dimasa mudanya. dan dimasa tuanya dia menyembunyikan dirinya di salah satu apartemen di kota.



Pada usia tuanya, dia baru menemukan "friendship zone" dengan Jamal Wallace, pemuda berusia 16 tahun berkulit hitam yang bersekolah di smu negri di daerahnya yang mendapatkan beasiswa ke sma swasta terbaik di pantai timur amerika.

Pertemuan antara Forrester dan Jamal dimulaid dari ketidak sengajaan.
Ketika itu Jamal mendapatkan tantangan dari temannya yang dimana dia harus masuk  dan mengambil salah satu barang di dalam apartemen yang letaknay diujung atas dekat lapangan basket yang biasa Jamald an teman teman bermaain disitu.
Dari penyelundupan malam itu, akhirnya dia mengenal sesosok laki laki tua yang ternyata adalah William Forrester yang ia ketahui dari teman di sekolah barunya ketika membaca novel karangan beliau.

Setelah mengenal Forrester, akhirnya Jamal mengerti makna menulis sebenarnya bahwa menulis bukan berasal dari kita berfikir, tetapi berasal dari hati. dengan cara mengetik tuts dengan keras dan lancar dan ketika sudah pada titik, kembali lah membaca yang sudah di ketik dan baru berfikir. 
Tetapi bukan hanya itu saja, alur cerita ini benar benar membuat penasaran dan memberi semangat kepada kita bahwa kesalahan akan memberi  penegasan untuk menjadi yang benar.

Well, the word i can say from this movie adalah..
kalau ingin menjadi penulis yang lebih baik, tontonlah ini dulu.  at the first it was boring but you will know the special word on it.
.
"No thinking - that comes later. You must write your first draft with your heart. You rewrite with your head. The first key to writing is... to write, not to think!"

This movie desiring me to write synopsis and the royal quotes. there we learn what the writing is.hehe